Malas adalah penyakit yang bisa melanda orang dimana pun dan
kapan pun. Biasanya, kemalasan muncul untuk menghindar dari tanggung jawab yang
harus di lakukan.
Untuk menghindari tanggung jawabnya itu, orang malas akan
mencari pelarian dengan hal-hal yang menyenangkan seperti ngegame, nonton TV,
film atau kegiatan yang lainnya secara berlebihan.
Selain itu malas akan berakibat buruk pada siapa saja yang
di jangkitnya. Rasa malas diartikan sebagai keengganan seseorang untuk
melakukan sesuatu yang seharusnya atau sebaiknya dia lakukan.
Masuk dalam kategori malas ini adalah menolak tugas, tidak
disiplin, tidak tekun, rasa sungkan, suka menunda sesuatu, mengalihkan diri
dari kewajiban, dll.
Jika rasa malas ini mudah sekali muncul dalam aktivitas
sehari-hari kita, maka dijamin kinerja kita akan jauh menurun. Bahkan bisa jadi
kita tidak pernah bisa mencapai sesuatu yang lebih baik sebagaimana yang kita
inginkan.
Apabila hal ini kita biarkan maka akan menjadi siklus. Dan
masalah akan menumpuk sehingga orang malas akan semakin malas. Siklus ini perlu
diputuskan agar seseorang kembali menemukan tanggung jawabnya. Rasa malas
sejatinya merupakan sejenis penyakit mental.
Mengapa disebut penyakit mental? Disebut demikian karena
akibat buruk dari rasa malas memang sangat merugikan. Siapa saja yang
dihinggapi rasa malas kan kacau kinerjanya dan ini jelas sangat merugikan.
Rasa malas juga akan menggambarkan hilangnya motivasi
seseorang melakukan pekerjaan atau apa yang sesungguhnya dia inginkan.
Kemalasan adalah musuh produktivitas. Jika kita malas, tidak
ada cara lain kita bisa mencapai hal-hal yang berarti. Kita mungkin
menunda-nunda melakukan sesuatu, atau bahkan jika kita melakukannya, kita
melakukannya dengan setengah hati.
So, bagaimana kita memutuskan siklus siklus tidak sehat ini
dalam kehidupan sehari-hari?
1. Jangan beri alasan untuk menjadi malas!
Kita malas pasti ada sebabnya, untuk itu cobalah cari tahu
sebabnya kenapa kita menjadi malas dan setelah itu coba menghindari
faktor-faktor tadi yang akan membuat anda menjadi malas.
Selain itu jangan kita berikan alasan pada diri sendiri
untuk menjadi malas, coba kita kondisikan diri menjadi orang yang disiplin dan
terlihat sibuk untuk melakukan sesuatu. Mungkin kita bisa melakukan hal-hal
yang di luar rutinitas keseharia kita sehingga kita terbiasa melakukan sesuatu
kapanpun dan dimanapun.
2. Kembangkan Talenta dan Kreatifitas
Biasanya orang akan malas karena tidak ada yang harus
dilakukan, untuk itu jangan biarkan penyakit malas ini menghinggapi kita,
banyak aktifitas yang bisa kita lakukan dan akan terasa menyenangkan.
Orang yang memiliki tujuan pasti, membuat resolusi dan komitmen
pencapaian biasanya memiliki motivasi tinggi. tetapi tujuan yang samar-samar
jelas tidak memberikan dampak motivasional yang signifikan. Nah, akan lebih
baik lagi jika tujuan-tujuan dilengkapi dengan aktifitas.
Kita juga perlu sesekali mengasah kemampuan atau
keterampilan-keterampilan supaya langkah-langkah yang diambil itu akan membawa
kita pada pencapaian tujuan efektif dan efesien.
3. Disiplin diri, komitmen dan membuat tujuan
Sikap keras pada diri sendiri atau disiplin itulah yang
umumnya membawa kesuksesan bagi karir para pekerja profesianal yang memang
menuntut sikap disiplin dalam banyak hal. Bagaimana mungkin ada pekerja
profesional yang bagus karirnya sering mangkir atau bolos kerja? Sebaliknya,
jika kita terlalu lunak memanjakan diri sendiri, memelihara kemalasan,
mentolerir kinerja buruk, tidak merasa bersalah jika lalai atau gagal dalam
tugas, maka dunia luar akan sangat tidak bersahabat dan dunia akan keras pada
kita. Obat mujarabnya adalah mnumbuhkan kebiasaan mendisiplinkan diri dan menjaga
kebiasaan positif tersebut.
4. Pergaulan Dinamis
Para pemenang berkumpul dengan sesama para pemenang,
sementara para pecundang cenderung berkumpul dengan para pecundang. Ungkapan
tersebut mengandung kebenaran.
Sulit sekali bagi seorang pemalas untuk hidup secara nyaman
ditengah-tengah orang yang yang sangat optimis, sibuk, giat bekerja, dan
bersemangat mengejar prestasi.
Orang yang mulai dihinggapi rasa malas sangat dianjurkan
agar menjauhi mereka yang juga mulai diserang kebosanan, putus asa, rasa enggan,
apalagi negative thinking. Sepintas, berkeluh kesah dengan mereka denga
orang-orang seperti itu dapat melegakan hati. Ada semacam rasa pelepasan dari
belenggu psikologis.
Walau demikian, dalam situasi malas sedang menyerang,
mendekati orang-orang yang sedang down sama sekali tidak menolong satu sama
lain. Rasa malas dan kebuntuan justru bisa menjadi-jadi. Ini bisa menjerumuskan
masing-masing pihak pada pesimisme, keputusasaan, dan kemalasan total.
Jika rasa malas mulai menyerbu kita, jangan berlama-lama
duduk berdiam diri. Cara yang paling ampuh adalah bangkit berdiri dan
menghamiri orang-orang yang sedang tekun dan bersemangat melakukan sesuatu
untuk meraih impian-impiannya. Manusia-manusia optimis, self-motivated, punya
ambisi, positive thinking, dan memiliki tujuan hidup pasti.
Umumnya mereka akan memancarkan aura positif kepada siapa
pun di sekelilingnya. Pancaran optimisme dan semangat itulah yang bisa
menginspirasi orang lain, bahkan menularkan semangat yang sama sehingga orang
lain jadi ikut tergerak.
5. Memikirkan apa yang akan terjadi jika kita tidak
melakukannya
Punya rasa malas itu, pada akhirnya hanya akan berujung
penyesalan, karana kita sendiri yang akan bertanggung jawab atas hidup pribadi
kita, buk
anlah orang lain.
Dengan melakukan hal-hal yang benar pada saat ini maka kita
mulai meninggalkan kemalasan-kemalasan yang tidak perlu. Niscaya secara tidak
kita sadari, kita mulai meninggalkan sifat malas dan membuat hidup lebih
bergairah serta bermakna.
Kita bisa karena biasa. Tidak ada waktu terlambat untuk
memulai. Memang hal yang paling sulit adalah untuk memulai – tetapi sisanya
akan menjadi lebih mudah.
Jadi mari kita tetapkan sedikit waktu, seperti 15 menit atau
bahkan 5menit, dan mulaillah mengerjakan tugas sampai waktunya habis. Setelah itu,
akan lebih mudah kita memutuskan untuk melanjutkan. Semangat dan jangan pernah
menyerah!
Semoga Artikel ini bermanfaat buat kita termasuk
saya...amiin...
Terima kasih
Silahkan berkomentar yang mengarah pada artikel di atas. Jangan berkomentar yang mengandung Spam. Terima kasih atas kunjungannya. dan jangan lupa tinggalkan link anda di BUKU TAMU yg tersedia di sebelah kanan Blog. ConversionConversion EmoticonEmoticon